KEBIJAKAN PERENCANAAN SISTEM
A. Maksud Dari
Kebijakan Sistem
Tujuan dari kebijakan sistem adalah untuk memberikan
dasar dan dukungan dari manajemen puncak dalam pengembangan rencana sistem. Kebijakan
sistem sendiri meliputi melakukan studi kelayakan, menilai
kelayakan sistem, mengajukan proposal proyek sistem, dan mendapatkan
persetujuan manajemen.
Kebijakan
sistem juga merupakan seperangkat konsep dan prinsip yang berfungsi sebagai
pedoman dan dasar untuk perencanaan pelaksanaan
pekerjaan, kepemimpinan, dan tindakan. Tergantung pada konteks dan ruang
lingkup, kebijakan sistem dapat berupa kebijakan pemerintah, kebijakan publik,
atau kebijakan organisasi.
Kebijakan
sistem terdiri dari elemen-elemen kunci berikut: tujuan, nilai, praktik, dan
sasaran. Kebijakan sistem juga menentukan bagaimana kebijakan dan undang-undang
dibuat, diterapkan, dan ditegakkan.
Politik sistem dapat merujuk pada proses pengambilan keputusan organisasi yang penting, seperti mengidentifikasi alternatif dan memilih berdasarkan dampaknya.
B. Tahapan di Dalam Perencanaan Sistem
Tahap perencanaan sistem merupakan proses yang
dilakukan untuk merancang dan mengembangkan
sistem informasi yang memenuhi kebutuhan dan tujuan pengguna.
Fase ini mencakup beberapa langkah seperti :
·
Pengumpulan Data. Tujuan dari langkah ini adalah untuk mengumpulkan
informasi tentang masalah, kebutuhan, dan harapan pengguna terhadap sistem yang
Anda buat. Pengumpulan data dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti
wawancara, observasi, angket, dan studi dokumen.
·
Analisis Sistem.Tujuan dari langkah ini adalah menganalisis data
yang dikumpulkan dan mengidentifikasi
masalah, peluang, tujuan, kemampuan, kebutuhan data, kinerja dan keandalan
sistem yang ada dan yang diinginkan. Analisis sistem juga mencakup pemodelan
proses bisnis, aliran data, dan struktur data
menggunakan diagram, tabel, atau notasi tertentu.
·
Desain Sistem.Tujuan dari langkah ini adalah merancang solusi sistem
yang memenuhi kebutuhan dan tujuan
pengguna. Perancangan sistem meliputi perancangan antarmuka, perancangan basis
data, perancangan arsitektur, perancangan algoritma, dan perancangan modul. Perancangan
sistem juga mencakup pembuatan spesifikasi logis dan fisik untuk sistem yang
Anda buat.
·
Evaluasi Desain Sistem.Tujuan dari langkah ini adalah untuk mengevaluasi dan
menguji kelayakan, kualitas, dan efektivitas rancangan sistem yang dibuat. Evaluasi desain sistem dapat
melibatkan pengguna, pakar, atau pemangku kepentingan lainnya yang memberikan
umpan balik, saran, atau persetujuan terhadap desain sistem. Anda juga dapat
mengevaluasi desain sistem Anda menggunakan metode seperti pembuatan prototipe,
simulasi, dan pengujian.
·
Peningkatan Sistem. Saat menggunakan Sistem , Anda mungkin mengalami
pembaruan dan penyesuaian yang diperlukan untuk meningkatkan kinerja atau
merespons perubahan persyaratan. Selama fase ini, sistem mengalami analisis dan
perubahan tambahan untuk memastikan
penggunaan yang efektif dan efisien.
Tahapan
perencanaan sistem tergantung
pada kompleksitas dan jenis sistem yang
dibangun. Namun, fase di atas memberikan panduan umum agar berhasil
menyelesaikan perencanaan sistem.
C. Proyek-Proyek Sistem di dalam suatu Organisasi
Proyek sistem
dalam suatu organisasi adalah proyek yang melibatkan pengembangan,
implementasi, atau peningkatan sistem informasi yang digunakan untuk mendukung
proses bisnis, operasional, atau strategis organisasi. Proyek sistem dapat
mencakup berbagai jenis sistem informasi, seperti aplikasi, situs web,
perangkat lunak, e-commerce, dan sistem pemungutan suara.
Proyek sistem memerlukan manajemen proyek yang efektif
dan efisien untuk memastikan kualitas, waktu, biaya, dan sumber daya yang
diperlukan. Manajemen proyek sistem informasi mencakup tahapan seperti
perencanaan, analisis, desain, pengembangan, pengujian, implementasi, dan
evaluasi.
Proyek sistem juga memerlukan struktur organisasi tergantung pada kebutuhan dan karakteristik proyek, seperti organisasi proyek murni, organisasi fungsional, atau organisasi matriks. Proyek sistem dalam organisasi memiliki manfaat dan tantangan yang unik, tergantung pada jenis, ruang lingkup, dan kompleksitas sistem yang sedang dikembangkan.
Di bawah ini adalah
contoh proyek sistem dalam suatu
organisasi.
- Proyek
pembuatan aplikasi.
Tujuan dari proyek ini adalah untuk membuat aplikasi
yang memungkinkan organisasi dan pelanggan
melakukan fungsi tertentu seperti pemesanan, pembayaran, dan komunikasi.
Proyek ini memerlukan analisis persyaratan, desain antarmuka, pengembangan
kode, pengujian fungsional, dan startup aplikasi.
– Proyek
pembuatan situs web.
Tujuan dari proyek ini adalah membuat situs web tempat Anda dapat menampilkan informasi, produk, dan layanan yang ditawarkan oleh organisasi dan pelanggan Anda. Proyek ini memerlukan analisis konten, desain grafis, pengembangan web, pengujian kegunaan, dan penerbitan situs web.
– Proyek
pembuatan perangkat lunak.
Proyek ini bertujuan untuk membuat perangkat lunak
yang dapat digunakan organisasi dan
pelanggan untuk melakukan proses tertentu seperti pemrosesan data, pengambilan
keputusan, dan simulasi. Proyek ini memerlukan analisis masalah, desain
algoritma, pengembangan program, pengujian logika, dan instalasi perangkat
lunak.
– Penjualan
elektronik atau proyek e-commerce.
Proyek ini bertujuan untuk menciptakan sistem
yang memfasilitasi transaksi jual
beli online antara organisasi atau
pelanggan dan pihak lain. Proyek ini memerlukan analisis pasar, desain bisnis,
pengembangan platform, pengujian keamanan, dan pemasaran online.
– Proyek sistem
informasi untuk mendukung pelaksanaan pemilu.
Proyek ini bertujuan untuk menciptakan sistem yang dapat mendukung proses pemilihan umum. Pendaftaran Pemilih, Pemungutan Suara, Penghitungan Suara atau Pengumuman Hasil. Proyek ini memerlukan analisis peraturan, desain sistem, pengembangan aplikasi, pengujian keandalan, dan implementasi pemilu.
D. Studi Kelayakan di dalam suatu Proyek Sistem
Studi kelayakan
adalah proses evaluasi awal yang dilakukan untuk menilai kepraktisan,
kelayakan, dan keberlanjutan proyek
sistem sebelumnya. Tujuan utama dari studi kelayakan adalah untuk memastikan
bahwa proyek tersebut layak dan
mempunyai peluang keberhasilan yang tinggi. Studi kelayakan biasanya dilakukan
pada tahap awal perencanaan proyek.
Ada berbagai jenis kelayakan yang biasa dievaluasi:
1.
Kelayakan Ekonomi. Mengevaluasi apakah suatu proyek dapat memberikan
manfaat ekonomi. Tujuannya adalah untuk menghitung biaya dan manfaat untuk
menentukan apakah suatu proyek ekonomis.
2.
Kelayakan Teknis. Mengevaluasi apakah teknologi yang diperlukan untuk
proyek tersedia dan dapat diterapkan. Hal ini mencakup pemahaman tentang
kemampuan teknis, keandalan, dan ketersediaan sumber daya teknis.
3.
Kelayakan Operasional. Menilai sejauh mana proyek dapat diintegrasikan ke
dalam operasi organisasi yang ada. Faktor-faktor ini berdampak pada proses
bisnis, sumber daya manusia, dan infrastruktur organisasi.
4.
Kelayakan Jadwal. Mengevaluasi apakah suatu proyek dapat diselesaikan
dalam tenggat waktu yang ditentukan. Ini termasuk penjadwalan, alokasi sumber
daya, dan pemahaman kerangka waktu yang
realistis.
5.
Kelayakan Hukum dan Peraturan. Mengevaluasi apakah proyek mematuhi seluruh aturan,
undang-undang, dan peraturan yang berlaku. Termasuk memahami risiko hukum yang
mungkin timbul.
6.
Kelayakan Sosial. Mengevaluasi dampak proyek terhadap masyarakat dan
lingkungan. Meliputi aspek seperti dampak sosial, etika dan tanggung jawab
sosial perusahaan.
7.
Kelayakan Lingkungan. Evaluasi dampak lingkungan proyek. Hal ini termasuk
memahami dampak dan keberlanjutan lingkungan.
Studi kelayakan harus mencakup analisis menyeluruh
terhadap semua aspek ini, yang hasilnya dapat digunakan untuk memutuskan apakah
proyek akan dilanjutkan atau dihentikan. Penilaian kelayakan yang tepat
membantu mengurangi risiko kegagalan proyek dan meningkatkan kemungkinan
keberhasilan.

Komentar
Posting Komentar