ANALISA & PERANCANGAN SISTEM INFORMASI BERORIENTASI OBJEK

BAB I

KONSEP DASAR 

1. Konsep Dasar Sistem

Sistem adalah suatu kesatuan yang terdiri dari komponen-komponen yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu. Sistem dapat ditemukan dalam berbagai konteks, seperti sistem biologis, sistem mekanis, atau sistem informasi. Dalam konteks sistem informasi, sistem terdiri dari:

-          Komponen: Elemen-elemen yang membentuk sistem, seperti perangkat keras, perangkat lunak, data, dan manusia.

-          Interaksi: Hubungan antara komponen-komponen tersebut.

-          Tujuan: Sasaran yang ingin dicapai oleh sistem, seperti meningkatkan efisiensi atau memberikan informasi yang akurat.

 

Contoh: Sistem informasi akademik di universitas terdiri dari komponen seperti database mahasiswa, aplikasi pendaftaran, dan petugas administrasi. Semua komponen ini bekerja sama untuk memastikan proses akademik berjalan lancar.

 
2. Konsep Dasar Informasi

Informasi adalah data yang telah diolah sehingga memiliki makna dan nilai bagi penerimanya. Data mentah (seperti angka atau teks) diolah melalui proses tertentu untuk menghasilkan informasi yang berguna. Karakteristik informasi yang baik meliputi:

-          Akurat: Bebas dari kesalahan dan bias.

-          Tepat Waktu: Tersedia saat dibutuhkan.

-          Relevan: Sesuai dengan kebutuhan pengguna.

-          Lengkap: Mencakup semua aspek yang diperlukan.

 


Contoh: Data nilai mahasiswa yang diolah menjadi laporan transkrip nilai adalah contoh informasi yang berguna bagi mahasiswa dan pihak universitas.

 

3. Konsep Dasar Sistem Informasi

Sistem Informasi (SI) adalah kombinasi dari manusia, teknologi, dan prosedur yang dirancang untuk mengumpulkan, mengolah, menyimpan, dan menyebarkan informasi. SI memiliki beberapa komponen utama:

-          Perangkat Keras (Hardware): Komputer, server, dan perangkat jaringan.

-          Perangkat Lunak (Software): Aplikasi dan sistem operasi.

-          Data: Fakta mentah yang diolah menjadi informasi.

-          Prosedur: Langkah-langkah operasional yang harus diikuti.

-          Manusia: Pengguna dan ahli sistem yang mengoperasikan dan memelihara sistem.

 

Contoh: Sistem informasi keuangan di perusahaan digunakan untuk mengelola transaksi keuangan, menghasilkan laporan keuangan, dan mendukung pengambilan keputusan.

 

4. Tinjauan Umum Pengembangan Sistem

Pengembangan sistem adalah proses menciptakan atau memodifikasi sistem informasi untuk memenuhi kebutuhan bisnis. Berikut penjelasan rinci:

 

a. Alasan Perusahaan Melakukan Pengembangan Sistem

-          Meningkatkan Efisiensi: Mengurangi biaya dan waktu operasional.

-          Meningkatkan Kualitas Layanan: Memberikan layanan yang lebih baik kepada pelanggan.

-          Mengatasi Masalah: Memperbaiki sistem yang sudah tidak efektif.

-          Mengikuti Perkembangan Teknologi: Menyesuaikan dengan teknologi terbaru.

 

Contoh: Perusahaan retail mengembangkan sistem e-commerce untuk meningkatkan penjualan dan memberikan layanan yang lebih baik kepada pelanggan.

 

b. Tahapan Pengembangan Sistem

1.      Perencanaan: Menentukan tujuan dan ruang lingkup proyek.

2.      Analisis: Mengidentifikasi kebutuhan sistem.

3.      Desain: Merancang solusi sistem.

4.      Implementasi: Membangun dan menguji sistem.

5.      Pemeliharaan: Memastikan sistem tetap berfungsi dengan baik.

 

Contoh: Dalam pengembangan sistem akademik, tahap perencanaan melibatkan penentuan fitur-fitur yang diperlukan, seperti pendaftaran mata kuliah dan pengolahan nilai.

 

c. Metodologi Pengembangan Sistem

-          Waterfall: Tahapan berurutan dan linier.

-          Agile: Iteratif dan fleksibel.

-          Prototyping: Membangun prototype untuk mendapatkan umpan balik.

-          Spiral: Kombinasi antara waterfall dan prototyping.

 

Contoh: Metodologi Agile sering digunakan dalam pengembangan aplikasi mobile karena memungkinkan perubahan cepat berdasarkan umpan balik pengguna.

 

d. Pendekatan Pengembangan Sistem

-          Berorientasi Proses: Fokus pada alur kerja.

-          Berorientasi Data: Fokus pada struktur data.

-          Berorientasi Objek: Fokus pada objek dan interaksinya.

 

Contoh: Pendekatan berorientasi objek digunakan dalam pengembangan aplikasi yang kompleks, seperti sistem manajemen rumah sakit.

 

            e. Alat & Teknik Pengembangan Sistem

1. Diagram Alir (Flowchart)

Diagram alir adalah alat visual yang digunakan untuk menggambarkan alur proses atau langkah-langkah dalam suatu sistem. Diagram ini menggunakan simbol-simbol standar untuk merepresentasikan langkah-langkah, keputusan, input, output, dan alur kerja.

 

Komponen Utama Diagram Alir

-          Terminator (Oval): Menunjukkan awal atau akhir proses.

-          Proses (Persegi Panjang): Menunjukkan suatu tindakan atau langkah.

-          Keputusan (Belah Ketupat): Menunjukkan titik keputusan dengan dua atau lebih kemungkinan hasil.

-          Input/Output (Jajar Genjang): Menunjukkan input atau output data.

-          Garis Alir (Panah): Menunjukkan arah alur proses.

 

Kegunaan Diagram Alir

-          Memvisualisasikan Proses: Membantu memahami alur kerja secara visual.

-          Mengidentifikasi Masalah: Memudahkan identifikasi bottleneck atau kesalahan dalam proses.

-          Komunikasi: Mempermudah komunikasi antara tim pengembang dan pemangku kepentingan.

 

Contoh Penggunaan: Misalnya, dalam sistem pendaftaran mahasiswa baru, diagram alir dapat digunakan untuk menggambarkan langkah-langkah mulai dari pengisian formulir, verifikasi data, hingga pembayaran biaya pendaftaran.

 

2. UML (Unified Modeling Language)

UML adalah bahasa pemodelan standar yang digunakan untuk memvisualisasikan, merancang, dan mendokumentasikan sistem perangkat lunak, terutama sistem yang berorientasi objek. UML menyediakan berbagai diagram untuk menggambarkan struktur dan perilaku sistem.

 


Jenis Diagram UML

1. Diagram Struktur:

-          Diagram Kelas (Class Diagram): Menunjukkan kelas, atribut, metode, dan hubungan antar kelas.

-          Diagram Objek (Object Diagram): Menunjukkan instance dari kelas pada suatu waktu tertentu.

-          Diagram Komponen (Component Diagram): Menunjukkan komponen perangkat lunak dan hubungannya.

-          Diagram Deployment (Deployment Diagram): Menunjukkan bagaimana komponen perangkat lunak di-deploy pada perangkat keras.


2. Diagram Perilaku:

-          Diagram Use Case (Use Case Diagram): Menunjukkan interaksi antara aktor (pengguna) dan sistem.

-          Diagram Aktivitas (Activity Diagram): Menunjukkan alur kerja atau proses bisnis.

-          Diagram Urutan (Sequence Diagram): Menunjukkan urutan interaksi antar objek dalam suatu skenario.

-          Diagram State Machine (State Diagram): Menunjukkan perubahan keadaan objek dalam respons terhadap peristiwa.

 

Kegunaan UML

-          Pemodelan Sistem: Membantu dalam merancang sistem yang kompleks.

-          Komunikasi: Mempermudah komunikasi antara pengembang dan pemangku kepentingan.

-          Dokumentasi: Menyediakan dokumentasi yang jelas tentang sistem.

 

Contoh Penggunaan: Dalam pengembangan sistem perpustakaan, Diagram Use Case dapat digunakan untuk menggambarkan interaksi antara petugas perpustakaan, anggota perpustakaan, dan sistem. Diagram Kelas dapat digunakan untuk menggambarkan struktur data seperti kelas Buku, Anggota, dan Peminjaman.

 

3. CASE Tools (Computer-Aided Software Engineering)

CASE Tools adalah perangkat lunak yang digunakan untuk mendukung berbagai aktivitas dalam pengembangan sistem, seperti analisis, desain, pemrograman, dan pengujian. CASE Tools membantu mengotomatisasi tugas-tugas yang berulang dan meningkatkan produktivitas tim pengembang.

 

Jenis CASE Tools

1.      Upper CASE (U-CASE): Fokus pada tahap analisis dan desain.

Contoh: Alat untuk membuat diagram UML, ERD (Entity-Relationship Diagram).

2.      Lower CASE (L-CASE): Fokus pada tahap implementasi dan pengujian.

Contoh: Alat untuk generate kode, debugging, dan testing.

3.      Integrated CASE (I-CASE): Mengintegrasikan U-CASE dan L-CASE untuk mendukung seluruh siklus pengembangan.

 

Fitur Umum CASE Tools

-          Pemodelan Visual: Membuat diagram seperti UML, ERD, dan flowchart.

-          Generasi Kode: Mengotomatisasi pembuatan kode dari model.

-          Manajemen Proyek: Melacak kemajuan proyek dan mengelola sumber daya.

-          Kolaborasi Tim: Memfasilitasi kerja sama antar anggota tim.

 

Contoh CASE Tools

-          Enterprise Architect: Alat untuk pemodelan UML dan manajemen proyek.

-          Microsoft Visio: Alat untuk membuat diagram alir dan diagram lainnya.

-          Rational Rose: Alat untuk pemodelan berorientasi objek.

-          Lucidchart: Alat berbasis cloud untuk membuat diagram alir, UML, dan ERD.

 

Kegunaan CASE Tools

-          Meningkatkan Produktivitas: Mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk tugas-tugas manual.

-          Meningkatkan Kualitas: Memastikan konsistensi dan akurasi dalam desain dan implementasi.

-          Dokumentasi Otomatis: Menghasilkan dokumentasi sistem secara otomatis.

 

Contoh Penggunaan: Dalam pengembangan sistem e-commerce, CASE Tools seperti Enterprise Architect dapat digunakan untuk membuat diagram UML yang menggambarkan struktur sistem, sementara Lucidchartdapat digunakan untuk membuat diagram alir proses checkout.

 

5. Analisa Sistem

Analisa sistem adalah proses memahami dan mendefinisikan masalah, serta merancang solusi yang efektif.

 

a. Definisi Analisa Sistem

Analisa sistem adalah studi tentang sistem yang ada untuk mengidentifikasi kekurangan dan merancang solusi yang lebih baik.

 

Contoh: Analisa sistem di perusahaan manufaktur dapat mengidentifikasi bahwa sistem inventaris yang ada tidak efisien dan memerlukan pembaruan.

 

b. Tahapan di dalam Analisa

1.      Identifikasi Masalah: Menentukan masalah yang dihadapi.

2.      Pengumpulan Data: Mengumpulkan informasi tentang sistem yang ada.

3.      Analisis Data: Menganalisis data untuk menemukan akar masalah.

4.      Rekomendasi Solusi: Menyusun solusi yang feasible.

 

Contoh: Dalam analisa sistem inventaris, tahap pengumpulan data melibatkan wawancara dengan staf gudang dan pengamatan langsung terhadap proses inventaris.

 

c. Analisa Kebutuhan Sistem: Fungsional & Non Fungsional

-          Kebutuhan Fungsional: Deskripsi tentang apa yang sistem harus lakukan (contoh: fitur login).

-          Kebutuhan Non-Fungsional: Deskripsi tentang bagaimana sistem harus beroperasi (contoh: kecepatan, keamanan).

 

Contoh: Dalam pengembangan aplikasi e-commerce, kebutuhan fungsional mencakup fitur pembayaran online, sedangkan kebutuhan non-fungsional mencakup keamanan data pelanggan.


Kesimpulan

Materi ini mencakup konsep dasar sistem, informasi, dan sistem informasi, serta tinjauan umum tentang pengembangan sistem dan analisa sistem. Pemahaman mendalam tentang konsep-konsep ini sangat penting untuk merancang dan mengembangkan sistem informasi yang efektif dan efisien.

 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

TINJAUAN UMUM PENGEMBANGAN SISTEM

IMPLEMENTASI SISTEM